Isi postingan kali merupakan materi debat kelompok kami dalam mata kuliah "pemanasan global", jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar. Adapun topik yang diperdebatkan adalah mengenai hubungan antara kenaikan permukaan air laut dengan pemanasan global. Kelompok kami ada di pihak yang tidak menyetujui (kontra) adanya hubungan antara kenaikan permukaan air laut dengan pemanasan global.
Isu-isu pemanasan global telah akrab di telinga kita. Salah satu dampak yang diyakini oleh banyak orang sebagai akibat dari adanya pemanasan global adalah terjadinya kenaikan permukaan air laut.
Kita telah ketahui dari pelajaran geografi yang kita dapati di bangku SMP dan SMA bahwa jumlah air yang berada di bumi bersifat tetap, air hanya mengalami perubahan bentuk. Ketika kita berbicara mengenai penambahan volume air di laut maka hal pertama yang kita ingat adalah gunung-gunung es yang berada di kutub bumi. Para Alarmist berpendapat bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia dalam dunia modern telah menyebabkan mencairnya es di kutub. Tentu saja air yang telah mencair tersebut akan menambah volume air di lautan.
Tentu saja fenomena mencairnya es di kutub merupakan fenomena yang tidak dapat kita sangkal. Terkadang kita menyaksikan di televisi atau di internet bagaimana es di kutub telah mencair. Tapi pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah benar fenomena mencainya es di kutub adalah "biang kerok" dari kenaikan permukaan air laut?
Hal pertama yang harus kita tinjau adalah acuan yang digunakan dalam mengukur ketinggian permukaan air laut. Apakah acuan yang digunakan adalah pusat bumi, atau daratan, atau satelit? Kalau kita tanyakan hal ini kepada orang-orang yang mempercayai kenaikan air laut maka kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahwa acuan yang mereka gunakan adalah daratan.
Bentuk muka bumi yang kita diami ini dibangun oleh dua macam tenaga yaitu tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) dan tenaga endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi). Tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat berupa aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik ini dapat menyebabkan pergerakan pada kulit bumi secara horisontal maupun vertikal akibat pengangkatan ataupun penurunan permukaan bumi. Jadi daratan yang berada dibumi dapat mengalami penurunan ataupun pengangkatan. Ketika daratan mengalami penurunan maka seolah-olah air laut mengalami kenaikan. Menurut penulis, acuan yang sebaiknya digunakan dalam mengukur ketinggian permukaan laut adalah inti bumi.
Kita terlalu cepat mengambil kesimpulan jika menganggap bahwa kenaikan permukaan laut pasti disebabkan oleh mencainya es di kutub karena ada banyak hal yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut.
Pembentukan gunung api bawah laut juga menpengaruhi kenaikan permukaan air laut. Hal ini tidak sulit untuk dipahami, sama halnya jika kita memasukkan kelereng ke dalam sebuah gelas yang berisi air, kita akan menyaksikan perubahan ketinggian air di dalam gelas terhadap dinding gelas.
Adanya pulau-pulau buatan atau penambahan luas sebuah pulau juga dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Hal seperti ini dapat kita lihat di negara Singapura dimana mereka membeli tanah timbunan dari luar yang kemudian digunakan untuk menambah luas pulau mereka.
Hal lain yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut adalah terjadinya pendangkalan laut. Kita ketahui bahwa sungai-sungai yang mengarah ke laut membawa material yang dapat menyebabkan pendangkalan pada lautan.
Jika begitu banyak hal yang mungkin menjadi penyebab adanya kenaikan permukaan air laut, kenapa kita terburu-buru untuk meyakini bahwa kenaikan permukaan air laut merupakan dampak dari adanya pemanasan global? Kita harus melakukan penelitian yang intensif, tapi sayang, terkadang paper yang kontra terhadap pemanasan global dipersulit untuk diterbitkan oleh pihak-pihak berkepentingan atau fanatik terhadap isu-isu pemanasan global.
Sebenarnya masih banyak hal yang dapat menjadi penyebab dari adanya kenaikan permukaan air laut, tapi dalam artikel ini saya cukupkan sampai di sini. Bagi teman-teman yang memiki tanggapan silakan berkomentar dengan cara yang baik. Demikian, semoga bermanfaat!